Obor Asian Games 2018 ini adalah hasil dari perpaduan antara budaya Jakarta dan Palembang.
Desain Obor Asian Games 2018 ini merupakan perpaduan dua alat beladiri tradisional dari Betawi (Jakarta) yakni golok dan Palembang yakni skin. Dirancang oleh Panitia Pelaksana (INASGOC), desain ini diharapkan mencerminkan semangat untuk terus mengasah diri dan melambangkan persatuan.
Obor berwarna perak ini nantinya akan diarak melewati dua negara dan 50 kota di Indonesia. Api Asian Games ini dinyalakan Stadion Nasional Dhyan Chand di New Delhi, yang menjadi venue Asian Games pertama itu. Dari India, api abadi itu disatukan dengan api abadi yang diambil dari Mrapen, Grobogan, Jawa Tengah. Prosesi penggabungannya sendiri dilakukan di Candi Prambanan
Berikut perjalanan obor Asian Games di Indonesia
17 - 19 Juli, DI Yogyakarta - Mrapen – Simpang Lima - Prambanan - Solo
19 - 21 Juli, Blitar – Kepanjen – Malang - Bromo - Probolinggo – Situbondo – Bondowoso
21 - 23 Juli, Banyuwangi
23 - 24 Juli, Gilimanuk – Kuta - Denpasar – GWK (Garuda Wisnu Kencana)
24 - 25 Juli, Mataram
26 - 28 Juli Raja Ampat – Sorong
28 - 30 Juli Tanjung Bira – Makassar
30 - 31 Juli Banjarmasin
31 Juli Banda Aceh
31 Juli - 1 Agustus, Danau Toba
1 - 2 Agustus, Pekanbaru
2 - 3 Agustus, Bukit Tinggi
3 Agustus, Jambi
4 - 7 Agustus, Palembang, Banyuasin, Pematang Hilir, Prabumulih, JSC, Ogan Ilir
8 -9 Agustus, Bandar Lampung
9 - 10 Agustus, Serang
10 - 13 Agustus, Kabupaten Purwakarta, Bandung, Garut
13 - 15 Agustus, Cianjur - Bogor
18 Agustus, Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta

Komentar

Postingan Populer